5
1 Saya berkata seperti itu karena kita tahu bahwa tubuh duniawi kita seperti tenda yang dipakai untuk sementara saja, lalu binasa. Tetapi ketika hal itu terjadi, Allah sudah menyediakan tubuh surgawi bagi kita— yaitu tubuh seperti rumah yang tidak dibangun oleh manusia dan yang tetap ada sampai selama-lamanya. 2 Karena dalam tenda kita yang kita diami sekarang ini, kita sering mengeluh. Karena itulah kita sangat merindukan tubuh surgawi— yang akan kita pakai seperti memakai pakaian baru. 3-4 Jadi selama kita masih tinggal di dalam tubuh duniawi ini, kita mengeluh karena kita merasakan tubuh ini seperti beban yang berat. Tetapi bukan kemauan kita untuk melepaskan tubuh duniawi ini dan hidup seperti roh tanpa badan. Kita ingin segera memakai tubuh surgawi. Kalau hal itu terjadi, tepatlah Firman Allah yang berkata, “Kuasa kematian sudah dikalahkan”* Paulus menggunakan kata-kata dalam Yesaya 25:8. Dia juga mengutip ayat itu dalam 1Kor. 15:54. oleh kuasa kehidupan. 5 Hal itu sudah Allah sediakan bagi kita! Dan Dia memberikan Roh-Nya kepada kita untuk menjamin semuanya bagi kita.
6 Karena itulah kita selalu tabah dengan penuh keyakinan. Karena kita tahu bahwa selama kita masih mendiami tubuh duniawi ini, kita masih belum bisa tinggal bersama Tuhan. 7 Karena hidup ini kita jalani hanya oleh karena percaya penuh kepada semua janji Allah— bukan hanya kepada hal-hal yang kelihatan! 8 Karena itulah seharusnya kita selalu tabah dengan penuh keyakinan bahwa saat kita tidak lagi memakai tubuh duniawi ini, kita sudah tinggal bersama Tuhan. 9 Karena itu jugalah kita harus selalu berusaha supaya tujuan hidup kita yang utama adalah untuk menyenangkan hati Allah— baik ketika kita masih di dalam tubuh duniawi maupun ketika kita sudah di dalam tubuh surgawi. 10 Karena kita semua pasti akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Kristus— di mana kita akan menerima balasan setimpal dengan apa yang kita perbuat selama kita ada di dalam tubuh duniawi, dan memberikan pertanggungjawaban atas perbuatan kita yang baik maupun yang jahat.
Utusan-utusan Allah yang membawa berita bahwa manusia dengan Allah bisa berdamai
11 Jadi, karena kami pelayan-pelayan Tuhan mengerti arti ‘takut akan Tuhan’, kami berusaha meyakinkan setiap orang tentang berita keselamatan. Allah tahu kesungguhan hati kami dalam melayani Dia. Dan saya harap dalam hati nurani kalian, kalian pun akan tahu tentang kesungguhan hati kami! 12 Dengan menulis hal-hal di atas, sekali lagi maksud saya bukan untuk membanggakan pelayanan kami, melainkan saya menyatakan hal-hal itu untuk memberikan alasan bagaimana kalian bisa bangga karena kami sudah melayani di antara kalian. Dengan begitu kalian mempunyai jawaban kepada guru-guru palsu itu yang lebih membanggakan hal-hal yang kelihatan daripada hati nurani yang bersih. 13 Kalau orang-orang menganggap kami gila, tidak apa-apa! Karena kami melayani Allah. Tetapi kalau kalian menganggap kami waras, itu lebih baik, karena memang kami terus berusaha melayani kalian. 14 Karena kasih Kristus yang menguasai hidup kami, maka kami yakin bahwa Kristus sudah mati untuk semua orang. Artinya kita semua yang bersatu dengan Dia secara rohani juga sudah mati terhadap cara hidup kita yang lama. 15 Dan Kristus mati untuk semua orang, supaya kita yang masih hidup tidak hidup lagi hanya untuk diri kita sendiri, tetapi hidup bagi Dia yang sudah mati dan hidup kembali bagi kita.
16 Oleh karena itu, sejak kami mengerti tentang semua itu, kami tidak lagi bisa menilai seseorang menurut penilaian manusia duniawi. Dulu memang kami menilai Kristus menurut penilaian manusia, tetapi sekarang tidak lagi demikian. 17 Yang penting, waktu seseorang bersatu dengan Kristus, dia sudah menjadi ciptaan baru! Semua cara hidup yang lama sudah berlalu, dan hidup yang baru itu sungguh indah!
18 Dan sumber dari semua perubahan hidup itu adalah Allah sendiri— yang dengan perantaraan Kristus sudah membuat kita berdamai kembali dengan Dia. Lalu Dia mengutus kami sebagai pelayan-Nya untuk memberitakan tentang perdamaian itu. 19 Yang kami beritakan adalah bahwa Allah— lewat kematian Kristus, sudah membuka jalan bagi semua orang di dunia ini untuk berdamai dengan Allah. Bagi kita yang sudah bersatu dengan Kristus, Allah tidak lagi memperhitungkan dosa dan kesalahan kita. Itulah berita perdamaian yang Allah percayakan kepada kami! 20 Artinya kami sudah menjadi utusan-utusan Kristus Yesus— Raja kita. Melalui kami Allah mengajak dan memanggil setiap kalian untuk mendengarkan berita ini: Atas nama Kristus Yesus berdamailah dengan Allah! 21 Ingatlah bahwa Kristus sama sekali tidak pernah berbuat dosa, tetapi Allah sudah membuat Dia diperlakukan seperti orang berdosa demi menanggung dosa kita. Allah melakukan itu supaya kita yang bersatu dengan Kristus dibenarkan di hadapan Allah.
*5:3-4 Paulus menggunakan kata-kata dalam Yesaya 25:8. Dia juga mengutip ayat itu dalam 1Kor. 15:54.