Surat Petrus yang kedua
1
1 Kepada yang kekasih Saudara-saudari saya seiman— yaitu kalian yang sudah diberkati Allah sehingga kalian percaya penuh kepada Kristus Yesus sama seperti kami. Dan oleh karena percaya itu kalian diberkati dengan berlimpah-limpah sama seperti kami— yaitu kita sudah diselamatkan melalui apa yang Kristus Yesus buat untuk membenarkan kita. Dialah Allah dan Penyelamat kita!* Dialah Allah … Perjanjian Baru mengakui Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus— Ketiganya yang Esa, jadi Yesus juga layak disebut Allah. Lihat Yoh. 10:30; Rom. 9:5; 1Yoh. 5:20.
Salam dari Simon Petrus, rasul dan hamba Kristus Yesus.
2 Karena kalian masing-masing sudah mengenal Allah dan Tuhan kita Yesus, doa saya, Allah akan selalu sangat baik hati kepadamu dan menjagamu supaya hidupmu tenang dalam perlindungan-Nya!
Cara kita menjadi yakin akan panggilan kita masing-masing
3 Dengan kuasa-Nya sendiri, Allah sudah memberikan kepada kita segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya. Semua berkat rohani itu diberikan kepada kita karena kita benar-benar mengenal Allah— yang sudah memanggil kita sesuai dengan kemuliaan dan kebaikan-Nya. 4 Dan juga melalui kuasa kemuliaan dan kebaikan-Nya itu, Dia sudah menjanjikan banyak hal kepada kita— dengan janji-janji yang berharga dan sangat besar. Karena melalui janji-janji Allah itu kita menerima Roh Allah sendiri dan menjadi bersatu dengan Dia. Dengan begitu kita tidak terikat lagi dengan segala macam dosa yang disebabkan oleh keinginan-keinginan kita yang jahat. Dosa itu sedang menguasai dunia ini seperti penyakit menular yang mematikan.
5 Oleh karena segala pemberian dan janji Allah kepada kita itu, janganlah kita sekedar percaya akan hal-hal yang dijanjikan kepada kita, tetapi marilah kita masing-masing sungguh-sungguh berusaha untuk menjalankan apa yang kita percaya itu. Caranya adalah— pertama, hidup dengan baik. Kedua, tambahkanlah kepada pengetahuanmu tentang cara hidup yang bijaksana. 6 Ketiga, belajarlah bagaimana cara menguasai diri. Keempat, belajarlah bagaimana cara bertahan dalam kesusahan. Kelima, berusahalah semakin hidup sesuai kemauan Allah. 7 Keenam, belajarlah bagaimana cara mengasihi saudara-saudari seiman. Dan ketujuh, hendaklah kita nyatakan kasih kita kepada semua orang melalui perbuatan. 8 Karena, kalau semua sifat itu ada pada diri kita masing-masing dan kalau kita semakin bertumbuh dalam hal-hal itu, maka kita akan terbukti sebagai orang yang benar-benar mengenal Tuhan kita Kristus Yesus. Berarti kita tidak lagi menjadi pengikut Kristus yang tidak berguna atau yang tidak memuliakan Dia dalam kehidupan kita masing-masing. 9 Tetapi kalau saudara atau saudari seiman tidak memiliki sifat-sifat itu— sepertinya mata rohaninya sudah kabur dan hampir menjadi buta. Orang seperti itu lupa bahwa sebenarnya dosa-dosanya yang lama sudah dibersihkan ketika dia percaya kepada Kristus.
10 Oleh karena itu, Saudara-saudari, berusahalah lebih keras lagi melakukan ketujuh hal yang saya tuliskan di atas. Karena dengan begitu kamu memastikan bahwa kamu benar-benar sudah dipanggil dan dipilih oleh Allah. Karena kalau kamu tetap melakukan hal-hal itu, kamu pasti tidak akan gagal mencapai tujuan surgawimu. 11 Dengan begitu waktu kamu masuk ke dalam kerajaan yang selama-lamanya kamu akan disambut dengan penuh sukacita oleh Tuhan dan Raja Penyelamat kita Kristus Yesus.
Keyakinan kita berdasarkan Firman Allah
12 Oleh karena itu, saya akan tetap mengingatkan kalian tentang hal-hal tersebut, meskipun kalian sudah tahu dan berpegang teguh kepada ajaran benar yang kita sudah terima dari Allah. 13 Selama saya masih hidup dalam tubuh ini— yang seperti tenda sementara saja, saya merasa bertanggung jawab untuk terus mengingatkan kalian akan hal-hal itu. 14 Karena saya tahu bahwa tidak lama lagi saya akan mati— seperti yang sudah dinyatakan oleh Tuhan kita Kristus Yesus kepada saya. 15 Karena itulah saya akan selalu berusaha keras supaya kalian selalu bisa mengingat kembali semua hal itu, biarpun saya sudah mati.
16 Karena waktu kami memberitahukan kepada kalian tentang kuasa Tuhan kita Kristus Yesus dan tentang kedatangan-Nya kembali ke dunia ini, kami tidak seperti guru-guru palsu yang menguatkan ajarannya dengan menceritakan dongeng-dongeng karangan mereka sendiri untuk menipu orang. Karena kami sendiri sudah melihat kebesaran Yesus. 17-18 Karena kamilah yang hadir di atas gunung suci itu ketika Dia menerima hormat dan kemuliaan dari Allah Bapa yang Mahamulia. Yaitu ketika terdengar suara Allah dari surga yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang sangat Ku-kasihi. Dialah yang menyenangkan hati-Ku.”
19 Hal itu membuat kami lebih yakin kepada semua nubuatan yang disampaikan oleh para nabi tentang kedatangan-Nya kembali.† tentang kedatangan-Nya kembali Secara harfiah, “perkataan nubuat.” Karena ‘perkataan/logos’ tunggal, para penafsir berbeda pendapat tentang maksud Petrus. Banyak berkata bahwa nubuatan yang dimaksudkan adalah semua nubuatan dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Kristus kembali sebagai Raja Agung. Ada yang berkata bahwa maksudnya adalah perkataan Allah di ayat 18. Dan ada yang berkata bahwa ‘perkataan (tunggal) nubuat’ bisa berarti seluruh perkataan nabi di Perjanjian Lama atau pun seluruh Perjanjian Lama. Oleh karena itu, sebaiknya kita memperhatikan nubuatan-nubuatan itu dengan teliti. Karena sampai Tuhan Yesus kembali, apa yang dikatakan oleh para nabi seperti lampu yang bersinar menyinari dunia yang gelap ini. Kedatangan-Nya akan seperti fajar yang baru terbit dalam dunia yang baru, dan waktu itu Yesus akan menyinari hati kita seperti bintang pagi. 20 Yang penting kita ingat adalah: Seluruh nubuatan yang tertulis dalam Kitab Suci tidak berasal dari pikiran nabi sendiri. 21 Karena mereka tidak pernah menyampaikan nubuatan menurut kemauan mereka sendiri. Tetapi apa yang mereka nubuatkan, mereka sampaikan sesuai dengan apa yang mereka terima dari Roh Allah.
*1:1 Dialah Allah … Perjanjian Baru mengakui Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus— Ketiganya yang Esa, jadi Yesus juga layak disebut Allah. Lihat Yoh. 10:30; Rom. 9:5; 1Yoh. 5:20.
†1:19 tentang kedatangan-Nya kembali Secara harfiah, “perkataan nubuat.” Karena ‘perkataan/logos’ tunggal, para penafsir berbeda pendapat tentang maksud Petrus. Banyak berkata bahwa nubuatan yang dimaksudkan adalah semua nubuatan dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Kristus kembali sebagai Raja Agung. Ada yang berkata bahwa maksudnya adalah perkataan Allah di ayat 18. Dan ada yang berkata bahwa ‘perkataan (tunggal) nubuat’ bisa berarti seluruh perkataan nabi di Perjanjian Lama atau pun seluruh Perjanjian Lama.